Nama : Sofia Dwi Anggraini
NPM : 17212095
Kelas : 4ea11
RlINDU AYAH
Puisi by : Puisi
indah untuk ayah
Ayah..
Lirih rinduku bergejolak menepi
pada malam yg sunyi..
Semilir angin membelaiku di
saat tangis menerpaku...
Pedih perih rindu ini seolah
tiada henti..
Bayangmu membuatku lemah
untuk berdiri..
Aku tak tahan menahan pedihnya
hidup..
Aku tak mampu bangkit jiwaku
selalu terpuruk..
Ayah..
Melodi ku mesra tangis menggema
ketika penaku menulis namamu..
Tangis menjadi bumbu dalam
syairku..
Aku tak kuasa saat ku catat
majas tentang kerinduanku..
Rasanya sakit perih karna
tangisku tak pernah ada jawabnya..
Luka memang kurasakan..
Namun penaku tak pernah
berhenti mencatat syair tentangmu..
Aku hanya mampu mengungkap
rindu melalui batang puisiku..
Diamku adalah tangisku..
Senyumku adalah sedihku..
Puisiku adalah rinduku..
I miss you father
Hilangmu,, Piluku
Puisi Ayah karya Fatkuryati
Seandainya,,,
Matahari itu adalah rasa intimku dengan ayah
Aku tak tahu bagaimana menghadirkan kembali matahari itu
Satu-satunya matahari yang terbit kemarin
telah ditelan garhana berkepanjangan
Apakah ini cemburu,,,???
Entahlah,, aku tak tahu....
Aku hanya merasakan rasa memilikiku terusik oleh seseorang
yang seharusnya tak boleh mengganggu keintimanku dengan ayah
Tapi,, aku tak bisa mencegahnya
Sorot langkahnya begitu yakin untuk mengambil ayah dari pelukanku....
Jika memang aku harus membiarkanmu hilang,,
Tak apa...
Piluku kini mungkin akan sirna nanti..
Puisi Ayah karya Fatkuryati
Seandainya,,,
Matahari itu adalah rasa intimku dengan ayah
Aku tak tahu bagaimana menghadirkan kembali matahari itu
Satu-satunya matahari yang terbit kemarin
telah ditelan garhana berkepanjangan
Apakah ini cemburu,,,???
Entahlah,, aku tak tahu....
Aku hanya merasakan rasa memilikiku terusik oleh seseorang
yang seharusnya tak boleh mengganggu keintimanku dengan ayah
Tapi,, aku tak bisa mencegahnya
Sorot langkahnya begitu yakin untuk mengambil ayah dari pelukanku....
Jika memang aku harus membiarkanmu hilang,,
Tak apa...
Piluku kini mungkin akan sirna nanti..
Hapus Air Matamu
Pengarang:
Kahlil Gibran
Karya: Kahlil Gibran,
Jatuh Cinta
Hapus air matamu
Aku tak ingin kau menangis lagi sayang
Yakin kan hati
Diriku tak akan memilih meninggalkanmu
Aku tak ingin kau menangis lagi sayang
Yakin kan hati
Diriku tak akan memilih meninggalkanmu
Sekian waktu
bersama
Tak bisa menepis kenyataan
Kita berbeda jalani keyakinan
Tapi kau yang kuinginkan dari segalanya
Tak bisa menepis kenyataan
Kita berbeda jalani keyakinan
Tapi kau yang kuinginkan dari segalanya
Setiap rinduku
hanya memanggilmu
Ku yakin kaupun mengerti
Ku tak ingin menanggalkan hati
Yang telah satu untuk dirimu
Ku yakin kaupun mengerti
Ku tak ingin menanggalkan hati
Yang telah satu untuk dirimu
Sayangku dengarkan
aku
Takmungkin ku melepasmu
Kan kupertahankan Kau cinta aku
Dan semua air matamu kan berarti dihidupku
Takmungkin ku melepasmu
Kan kupertahankan Kau cinta aku
Dan semua air matamu kan berarti dihidupku
Bawalah cintaku
bersamamu
Karena ku tetap miliku selamanya
Dan menikahlah denganku
Bahagialah sampai batas waktu tak terhenti
Ku hanya ingin kau jadi istriku
untukmu satu cinta dihati
Karena ku tetap miliku selamanya
Dan menikahlah denganku
Bahagialah sampai batas waktu tak terhenti
Ku hanya ingin kau jadi istriku
untukmu satu cinta dihati
Semalam
Pengarang:
Kahlil Gibran
Karya: Kahlil Gibran,
Sedih
Semalam aku
sendirian di dunia ini, kekasih;
dan kesendirianku... sebengis kematian...
Semalam diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara...,
Di dalam fikiran malam.
Hari ini...
dan kesendirianku... sebengis kematian...
Semalam diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara...,
Di dalam fikiran malam.
Hari ini...
aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas
lidah hari.
Dan, ia berlangsung dalam seminit dari sang waktu yang melahirkan sekilas pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan...
Dan, ia berlangsung dalam seminit dari sang waktu yang melahirkan sekilas pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan...
sekucup ciuman
Kebebasan Sebuah
Kata
Karya : Sity Juniartika Ishak
Karya : Sity Juniartika Ishak
Perasaan yang bergelombang
Menepik semua kekecewaan
Sesuatu yang begitu dekat
Terlihat semu oleh mata
Bangkitlah raga ini
Menopang tubuh menjadi perisai
Melawan dera yang begitu sakit
Melepaskan semua rantai yang ada
Suara serak dari perut ini
Kembali menggema ruangan kosong
Menandakan arti dan makna yang jelas
Bahwa harapan telah kembali
0 komentar:
Posting Komentar