Kelinci bisa
dikategorikan hewan peliharaan dan ternak potong, karena daging kelinci
ternyata cukup diminati masyarakat terutama untuk panganan berbentuk sate
kelinci. Nilai ekonomis budidaya kelinci sangat bergantung pada tata cara
beternak yang dilakukan terutama menyangkut masa panen dan pemasaran. Kita tahu
bahwa kelinci merupakan salah satu hewan yang paling produktif dalam berkembang
biak, oleh karena itu jika kita ingin memulai bisnis ini ada baiknya pastikan
terlebih dahulu pasar yang akan menampung produksi (panen).
Dari pengalaman seorang teman di kantor saya dulu menyetakan bahwa kebangkrutannya beternak kelinci bukan karena kematian atau penyakit, tapi kerugian diakibatkan karena tidak adanya pasar yang pasti mau menampung produksi. Untuk dapat kita ketahui bersama bahwa seekor induk mampu menghasilkan anak hingga 12 ekor dalam tempo 2 bulan, buatlah rata-rata kelahiran 4 ekor saja dalam 2 bulan berarti setahun anda akan memperoleh kelinci sebanyak 24 ekor dari seekor induk saja.
Jika pasar mememag selalu ada maka ternak kelinci ini akan sangat menguntungkan, sebab sangat mudah dikembang biakkan, namun jika pasar di daerah anda sangat tidak pasti saya sarankan jangan jadikan sebagai usaha, sebab biaya pakan dan pemeliharaan akan sangat membebani.
Dari pengalaman seorang teman di kantor saya dulu menyetakan bahwa kebangkrutannya beternak kelinci bukan karena kematian atau penyakit, tapi kerugian diakibatkan karena tidak adanya pasar yang pasti mau menampung produksi. Untuk dapat kita ketahui bersama bahwa seekor induk mampu menghasilkan anak hingga 12 ekor dalam tempo 2 bulan, buatlah rata-rata kelahiran 4 ekor saja dalam 2 bulan berarti setahun anda akan memperoleh kelinci sebanyak 24 ekor dari seekor induk saja.
Jika pasar mememag selalu ada maka ternak kelinci ini akan sangat menguntungkan, sebab sangat mudah dikembang biakkan, namun jika pasar di daerah anda sangat tidak pasti saya sarankan jangan jadikan sebagai usaha, sebab biaya pakan dan pemeliharaan akan sangat membebani.
Cara beternak kelinci:
1.
Jika kita ingin memelihara atau beternak
kelinci mulai dari anakan maka sebiknya kandang yang kita sediakan adalah
kandang baterani yang diberi litter.
2.
Namun jika kita langsung membeli
indukan, maka cukup dibangun kandang baterai saja.
3.
Ukuran box baterai kandang kelinci
yang bisa digunakan untuk semua jenis kelinci 70 x 50 x 60 cm. (panjang x lebar
x tinggi) ini bisa memuat 5 ekor. Namun jika kita ingin megembang biakkan maka
dalam satu box kandang cukup diisi dengan sepasang.
4.
Siapkan pakan atau makanan kelinci.
Jika ingin praktis cukup membeli pelet dan ditambahkan dengan sedikit hijauan
makanan ternak yang cocok untuk kelinci. Adapun beberapa hijauan yang cocok
untuk makanan kelinci; leguminoseae (daun kacang-kacangan), sayuran (kangkung
dan wortel), rumput unggul yang masih muda, daun ubi (baik umbi jalar maupun
ketela).
5.
Sebaiknya dalam kandang diberi
penerangan lampu listrik
6.
Obat-obatan yang harus selalu siap
sedia yang paling utama adalah vitamin C dan antibiotik.
7.
Kontrol untuk kelinci dewasa cukup 2
kali sehari sekali di pagi hari dan sekali di sore hari. Kontrol dilakukan
sekalian memberi makanan. Sedangakan untuk anakan sebaiknya dikontrol sesering
mungkin.
Itulah gambaran garis besar yang paling pengting dipersiapkan dalam beternak kelinci. Sekali lagi saya pesankan bahwa budidaya ini bukan perkara yang sulit bila dibandingkan dengan sapi atau bebek, selain itu kelinci sangat produktif dan bisa dikatakan gemar beranak. Oleh karena itu pastikan bahwa sebelum terjun ke bisnis ini anda sudah mengetahui seluk beluk pasar di kota anda. Jika tujuan anda hanya untuk menjual anakan sebagai ternak hias, jangan coba sekala besar. Namun jika di daerah anda banyak terdapat penggemar daging kelinci, mungkin anda bisa memelihara angora, rex atau jenis lainnya dalam sekala menengah.
sumber: http://kesehatan-ternak.blogspot.com/2013/06/cara-beternak-kelinci.html
0 komentar:
Posting Komentar