CONTOH
BAHASA ILMIAH
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya Tugas Karya Ilmiah Sederhana yang berjudul “Dampak Sinetron Bagi
Siswa” dapat diselesaikan sebagai salah satu tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Penulisan tugas ini dimaksudkan agar penulis memiliki kemampuan dalam membuat
karya ilmiah sederhana ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan karya
ilmiah sederhana ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Karena
itu penulis mengharapkan adanya kritik, saran, dan perbaikannya.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu
sebagai guru bidang study Bahasa Indonesia dan rekan-rekan kelas
Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan tugas karya ilmiah ini dapat
bermanfaat. Amin.
Bogor, Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
………………………………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………..
B. RUMUSAN MASALAH
………………………………………………………………
C. BATASAN MASALAH ………………………………………………………………
D. ASUMSI………………………………………………………………………………………..
BAB II ISI
A. PENGERTIAN………………………………………………………………………………
B. FAKTOR-FAKTOR………………………………………………………………………
C. DAMPAK
- POSITIF…………………………………………………………………………………
- NEGATIF………………………………………………………………………………..
D. SOLUSI…………………………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………
B. SARAN…………………………………………………………………………………………..
DAFTAR
PUSAKA…………………………………………………………………………………………………………………
Karya Ilmiah Sederhana “Dampak Sinetron Bagi Siswa”
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Banyak sinetron
yang menghiasi hampir semua channel di televisi, itu merupakan hal yang sudah
tidak asing lagi dan hal yang sangat lazim kita saksikan saat menonton televisi
untuk mengisi luang dan hiburan. Dari mulai anak sekolah/ bagi para pelajar
manapun banyak yang sering maupun menonton sinetron. Hampir semua stasiun
televisi berlomba untuk memproduksi sinetron. Tentunya dapat membawa
dampak-dampak negatif bagi para siswa yaitu terganggunya waktu belajar yang
seharusnya dipergunakan untuk belajar, menjadi waktu rutin untuk menonton
sinetron tersebut. Disamping itu juga, pengaruh sinetron dapat berpengaruh pada
otak dan gaya kehidupan sehari-hari yang menirukan dalam adegan cerita sinetron
tersebut. Untuk itu, karya tulis yang dibuat ini akan menjelaskan kebenaran
mengenai sebuah dampak sinetron bagi siswa.
B. Rumusan
Masalah
1) Dampak
apasajakah yang dapat terjadi akibat tontonan yang kurang mendidik?
2) Mengapa
sinetron-sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma?
3) Sinetron
yang bagaimanakah yang baik untuk di tonton?
4) Apa
yang harus dilakukan orang tua agar anaknya tidak terpengaruhi hal buruk dari
sinetron?
C. Batasan
Masalah
Dalam karya ilmiah
sederhana dari dampak sinetron bagi siswa dapat merusak moral dan budaya bangsa
serta menghancurkan generasi muda di Indonesia.
D. Asumsi
(Pendapat Sementara)
Tayangan sinetron
jaman sekarang banyak yang menayangkan adegan kurang mendidik, sebab sebagian
besar penontonnya adalah siswa/ para pelajar.
Isi
A. Pengertian
& Pembahasan
Sinetron merupakan
suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi cerita drama fiktif, yang
dewasa ini sebagian besar mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan,
dan konflik. Sinema-sinema semacam ini sering menawarkan gaya hidup yang
cenderung penuh gengsi dan bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Berkaitan
dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para
siswa sekolah. Dan pada siswa sekolah, mereka seharusnya lebih fokus pada
pendidikan. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada
para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada
dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak budaya, nilai pendidikan dan
moral bangsa. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah
bercerita tentang seseorang yang penderitaan lahir batin, adanya tokoh
antagonis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan
mengumbar kemewahan duniawi.
1) Dampak
apasajakah yang dapat terjadi akibat tontonan yang kurang mendidik?
· Mengikuti
gaya anak dalam sinetron, misalnya memakai accsessoris yang tidak pantas
digunakan pada waktu sekolah
· Berani
melawan orang tua dan guru
· Terpengaruh
sikap adegan dalam sinetron tersebut
2) Mengapa
sinetron-sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma?
Karena tergerus
oleh perkembangan zaman yang kemudian terjadi perubahan sosial budaya
3) Sinetron yang bagaimanakah yang baik untuk
di tonton?
· Ceritanya
harus masuk akal dan diangkat dari kehidupan sehari-hari, kalau bisa kisahnya
itu diangkat dari kisah nyata atau benar-benar pernah terjadi
· Waktu
menyiarkan sinetron remaja tidak pada jam-jam belajar agar mereka dapat belajar
dengan tenang
· Menerapkan
norma-norma yang ada
· Memberikan
nasihat-nasihat kepada setiap penontonya
4) Apa yang harus dilakukan orang tua agar
anaknya tidak terpengaruhi hal buruk dari sinetron?
· Batasi waktu
menonton, misalnya cukup satu atau dua jam saja dalam sehari
· Jadwalkan
waktu menonton anak-anak anda. Misalnya waktu menonton anak diberikan pada
jam-jam tertentu saja
· Ciptakan
acara nonton bersama, jangan biasakan anak menonton televisi sendirian
B. Faktor-faktor
· Mudah untuk
menikmatinya
· Mempunyai
daya tarik cerita
· Tokoh
sinetron yang digemari
C. Dampak
Pada Sinetron
1) Dampak Negatif
Dampak negatif pada
sinetron yang kurang mendidik diantaranya:
· Dapat
merusak moral dan watak para siswa
Sebab dalam
cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal kurang baik seperti
kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian yang tidak sopan serta
kisah percintaan
· Menjadi anak
yang malas belajar
Anak yang sering
menonton sinetron, belajarnya kurang rajin dan nilai-nilainya kurang baik
daripada anak yang tidak sering menonton sinetron
·Para siswa jadi
mempunyai sifat materialis & suka berangan-angan.
Mereka sering
menirukan perbuatan pamer, sombong, membantah orang tua
2) Dampak Positif
Dampak positif
sinetron yang mendidik diantaranya:
· Mengajari
anak berperilaku baik kepada siapapun
· Menjadi anak
yang patuh terhadap orang tua
· Menjadi anak yang
rajin belajar agar impiannya dimasa mendatang akan terwujud
Sedangkan contoh
tayangan yang mendidik adalah film “Laskar Pelangi”. Film tersebut diangkat
dari kisah nyata yang mendidik.
D. Solusi
Pemerintah harus
memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron
yang dapat membawa negatif yaitu merusak moral dan menghancurkan generasi muda
Indonesia. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat,
memberikan sanksi bagi yang melanggar.
Penutup
1) Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian, dapat diperoleh beberapa kesimpulan:
· Sinetron
sekarang kurang menerapkan norma-norma karena tergerus oleh perkembangan zaman
yang kemudian terjadi perubahan sosial budaya
·Anak yang tidak
terlalu sering menonton sinetron, belajarnya lebih rajin dan nilai-nilainya
lebih baik daripada anak yang sering menonton sinetron
· Faktor-faktor
siswa menonton sinetron adalah mudah untuk menikmatinya, mempunyai daya tarik
cerita, tokoh sinetron yang digemari
· Dampak dari
menonton sinetron ada 2 macam yaitu positif dan negatif. Dampak yang positif
terjadi apabila orangtua dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut memiliki
kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya.
Sedangkan dampak negatif terjadi apabila orangtua tidak dapat mengontrol
anaknya dan anak tersebut tidak memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau
sinetron yang baik untuk dirinya.
2) Saran
· Untuk orang tua
Agar lebih serius
mengawasi putra-putrinya. Selain itu, harus bisa memilihkan tontonan yang tepat
dan membantu anaknya mengatur jam belajarnya
· Untuk siswa
Harus memiliki
kesadaran pribadi untuk memilih tontonan yang bermanfaat. Kemudian, harus pandai
mengatur waktu belajar.
A. Pengertian
Karangan yang menyajikan fakta dan
fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak
sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis
dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung
dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah
penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangansemi ilmiah memang
masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat,
dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
B. Ciri-ciri dan karakteristiknya :
1. Emotif : kemewahan
dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan
sedikit informasi.
2. Persuasif:
penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi
sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif :
pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti
- Fakta
yang disimpulkan subyektif
- Gaya bahasa formal dan
popular
- Mementingkan
diri penulis
- Melebihkan-lebihkan
sesuatu
- Usulan-usulan
bersifat argumentatif, dan
C. Bentuk-bentuk
1. Artikel
Karangan faktual secara lengkap
dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran,
majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
2. Editorial
artikel dalam surat kabar atau
majalah yangg mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar
(majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.
3. Feature
Feature adalah cerita khas kreatif
yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek
kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi dan sekaligus menghibur
khalayak media massa.
CONTOH KARANGAN SEMI ILMIAH
BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA
NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan
perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang
termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah
menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama.
Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik,
tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran
orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar
bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.
Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997,
Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
PENYEBABNYA SANGATLAH KOMPLEKS AKIBAT INTERAKSI
BERBAGAI FAKTOR
1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada
remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat.
Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti
kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan
sebagainya.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan
lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun
masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang
bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan
sebagainya.
Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu
membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi, makin banyak
faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna
NAPZA.
GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan,
bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi
kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat,
kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata
merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas
mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak
sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas
suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan
tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur
berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat
kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan
anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang
tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak
uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan
menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat
kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah
tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh
rahasia.
UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
Upaya pencegahan meliputi 3 hal : mengenali remaja
resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama
dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk
menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar
tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia
dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi
dengan baik.
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur,
mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Memperkuat kehidupan beragama. Yang
diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang
terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua
memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak.
CONTOH KARYA NON
ILMIAH
Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subjektif, gaya bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya.
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah:
1.
Bersifat
persuasif
2.
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
3.
Fakta yang disimpulkan subyektif
4.
4Bersifat
imajinatif
5.
Gaya
bahasa konotatif dan populer
6.
Situasi didramatisir
7.
tidak
memuat hipotesis
8.
Penyajian dibarengi dengan sejarah
Contoh karya non
ilmiah
Ayo Jangan Malas Cuci
Tangan
Menjaga kesehatan
tubuh bisa dimulai dari hal-hal yang paling sderhana. Mencuci tangan misalnya.
Mulai sekarang jadikan cuci tangan sebagai bagian dari gaya hidup Anda.
Tangan adalah organ
tubuh yang paling vital untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Dari tangan
inilah akan tercipta karya-karya indah. Namun, dari tangan jugalah berbagai
penyakit bisa menular.
Tanpa disadari
aktivitas sehari-hari membuat tangan selalu bersentuhan dengan benda-benda,
mulai pulpen, keyboard computer, gagang pintu dan benda-benda lain. Semenara
itu, kita tidak pernah tahu, apakah benda-benda yang kita pegang tersebut bebas
kuman dan virus?
Nah, untuk mencegah
bakteri atau virus berpindah ke dalam tubuh, ada baiknya lakukan cui tangan,
khususnya sebelum dan sesudah makan. Ditengah maraknya berbagai virus baru
belakangan ini, cuci angan menjadi salah satu senjata dasar untuk mengatasinya.
Manfaat cuci tangan
untuk kesehatan memang sudah diakui. Namun, masih banyak orang yang enggan
melakukannya. Padahal, seiring aktivitas yang Anda lakukan, tangan pun akan
dipenuhi kuman, bakteri, dan virus yang sudah siap memasuki tubuh Anda.
Tak harus masuk melalui
mulut, tapi bisa melalui mata atau hidung. Penyakit infeksi umumnya menyebar
melalui kontak tangan ke tangan, termasuk demam biasa (common cold), flu dan
beberapa kelainan system pencernaan seperti diare.
Cuci tangan juga
diwajibkan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, terutama sebelum dan
secepatnya setelah memegang daging mentah, ayam atau ikan. Mencuci tangan juga
menjadi sangat penting sebelum makan, setelah menyentuh hidung, setelah
batuk atau bersin ke tangan, sebelum atau setelah menangani luka atau
sayatan, sebelum atau sesudah menyentuh orang sakit atau terluka.
Dan yang tidak kalah
penting adalah setelah menangani sampah. Mencuci tangan dapat mencegah sakit
pada anak. Utuk itu, biasakan cuci tangan pada anak sejak dini. Untuk
membiasakan anak mencuci tangan, berikan contoh. Cucilah tangan bersama anak.
CONTOH WACANA DENGAN
EYD YANG BENAR
KOMPAS.com
- Kesalahan merupakan hal yang wajar dilakukan siapa saja. Yang penting
adalah bagaimana kita belajar dari kesehatan itu dan tidak mengulanginya lagi
di kemudian hari.
Hal ini ternyata
berlaku juga bagi si kecil. Menurut psikolog anak dan keluarga Anna Surti
Ariani, meski masih sangat belia, anak harus sudah diajarkan belajar dari
kesalahan yang dia perbuat.
"Cara
mengajarkannya, yaitu dengan membiarkan anak bertanggung jawab atas kesalahan
yang dibuatnya," katanya saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Nina, sapaannya,
mencontohkan, misalnya saat anak menumpahkan minumannya, seharusnya anak
diminta untuk membersihkan kotoran yang diakibatkannya. Menurut Nina, memarahi
anak atas kesalahannya tidak terlalu memberikan efek pembelajaran.
Namun, imbuhnya, saat
meminta anak bertanggung jawab atas kesalahannya, orangtua juga perlu
memberikan bimbingan. Caranya yaitu dengan mendampinginya seraya mengajaknya
berpikir apa kesalahannya.
"Dengan begitu,
anak bisa mengerti kesalahannya dan berusaha tidak menguranginya lagi. Anak
juga lebih mengerti apa yang perlu dia lakukan supaya tidak mengulangi
kesalahan itu," jelas psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia ini.
Lebih lanjut Nina
menuturkan, setelah anak bertanggung jawab atas kesalahannya, orangtua
sebaiknya juga memberikan pujian. Pujian ini diperlukan agar anak mengerti apa
yang dilakukannya sudah benar.
Pujian, kata Nina,
akan membuat anak lebih percaya diri. Ini juga dibutuhkan untuk menghindari
rasa minder setelah melakukan kesalahan dan dimarahi.
"Kesalahan bisa
diperbaiki, intinya anak harus mengerti konsep itu," pungkasnya.
http://snicoguna.blogspot.ae/2013/05/karya-ilmiah-sederhana-dampak-sinetron.html
http://newcyber18.blogspot.com/2012/10/karangan-semi-ilmiah.html
http://puputri-rumahtugas.blogspot.com/2013/10/karya-tulis-ilmiah-semi-ilmiah-non.html
0 komentar:
Posting Komentar